KINERJA PERAWAT PUSKESMAS TANAH TINGGI DALAM PENGEMBANGAN PUSKESMAS RAWAT INAP

KINERJA PERAWAT PUSKESMAS TANAH TINGGI DALAM PENGEMBANGAN PUSKESMAS RAWAT INAP
KINERJA PERAWAT PUSKESMAS TANAH TINGGI DALAM PENGEMBANGAN PUSKESMAS RAWAT INAP

Working Paper Series No. 1

Juli 2007, First Draft KINERJA PERAWAT PUSKESMAS TANAH TINGGI DALAM PENGEMBANGAN PUSKESMAS RAWAT INAP

Riza Iriani, Tjahjono Kuntjoro

Katakunci:

kinerja perawat

perubahan organisasi

-Tidak Untuk Disitasi-

Program Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayana Kesehatan,Universitas Gadjah Mada

n

Yogyakarta 2007

NURSE PERFORMANCE OF TANAH TINGGI PUBLIC HEALTH CENTRE IN THE DEVELOPMENT OF INPATIENT PUBLIC HEALTH

CENTRE

Riza Iriani1, Tjahjono Kuntjoro2

Abstract

Background The increasing of distribution and service quality of public health trough public health centre make agency of health of Binjai City have to develop Tanah Tinggi Public Health Centre to become inpatient health centre. This changing should in concurrence with people's expectation. The increasing Public Health Centre function with inpatient service, is needed readiness of human resource mainly in the relation with nurse performance in supporting this transformation of public health function.

Objective This study is aimed to; (1) know people's expectation to nurse performance if Tanah Tinggi Public Health Centre developed to be inpatient health service, (2) know nurse performance in supporting Tanah Tinggi public health centre to become inpatient public health centre.

Method This study is used descriptive-quantitative analytic approach with gap analysis. This study is prepared by distributing questioners to 30 patients, 47 nurses, and Tanah Tinggi Public Health Centre Officers. Statistical test of paired mean difference test (t-test) is used to identify whether there is significant gap between expectation and existing nurse's performance.

Result Community, Chief, Staffs, and nurses generally assess that performance of Tanah Tinggi Public Health Centre nurse is good. Even so, there is still gap of performance than need to be corrected between expectation and performance of nurse mainly on knowledge and skill factors, analyzing, considering a decision, adaptation, written communication, and management skill to job/task.

Conclusion Nurse performance is not completely ready in supporting public health with inpatient service development.

Key words: Nurse performance, Organizational Change

1 Tanah Tinggi Health Clinic, Nort Sumatra

2 Magister health Policy and Service management, Gadjah Mada University, Yogyakarta

Latar Belakang

Puskesmas adalah unit organisasi fungsional bidang pelayanan kesehatan dasar yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya1. Paradigma pengelolaan puskesmas ke depan harus mengarah pada publik enterprise, yaitu suatu konsep usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan2. Pelayanan yang peduli dan mampu mengakomodasikan kebutuhan masyarakat merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh organisasi pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan pada kenyataannya masih berorientasi kepada kepentingan provider daripada kepentingan pasien dan masyarakat. Fungsi pelayanan Puskesmas dituntut lebih memiliki nilai-nilai efisiensi, efektif dan produktif baik dari sisi tenaga pelayanan maupun yang dilayani pada masa yang akan datang3. Jawaban utama untuk sektor kesehatan adalah bertumpu pada pengembangan puskesmas dengan rawat inap serta sistem rujukan.

Kota Binjai merupakan salah satu kota dalam wilayah Propinsi Sumatera Utara. Kota Binjai memiliki 7 puskesmas dan 17 puskesmas pembantu dan salah satunya adalah puskesmas Tanah Tinggi. Pemerintah setempat berharap puskesmas memiliki peran dalam aspek pelayanan, sumber daya manusia, dan pengelolaannya. Dinas Kesehatan Kota Binjai berupaya mengembangkan puskesmas Tanah Tinggi menjadi puskesmas rawat inap untuk meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Pengembangan Puskesmas dibutuhkan agar bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Selama ini warga terpaksa pergi ke Rumahsakit Kabupaten bila membutuhkan perawatan rawat inap.

Agar pengembangan Puskesmas Rawat inap sesuai dengan harapan masyarakat, maka perlu dilakukan upaya-upaya meningkatkan kualitas layanan yang ada. Peningkatan pemahaman, komitmen, dan prioritas pelayanan yang berkualitas ketimbang sekedar menyediakan layanan kesehatan perlu dilakukan oleh manajer. Pemahaman yang baik tentang pelanggan perlu selalu ditingkatkan. Semua ini akan tercapai melalui riset pemasaran dan komunikasi yang intensif antara pelanggan dan manajer, dan antara manajer dengan petugas pelayanan. Perawat sebagai petugas yang langsung berhubungan dengan pelanggan menjadi subyek terhadap usaha peningkatan layanan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kesiapan tenaga perawat dalam mendukung pengembangan Puskesmas Tanah Tinggi menjadi puskesmas rawat inap.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif kuantitatif melalui analisis gap. Kuesioner tertutup dipakai untuk mengetahui harapan masyarakat, penilaian kinerja perawat dan kesenjangan kinerja perawat dalam pengembangan puskesmas rawat inap. Subjek penelitian ini adalah perawat, karyawan dan pasien yang berkunjung ke Puskesmas Tanah Tinggi. Pasien yang diambil secara pusposive sebanyak 30 responden. Pimpinan dan karyawan sebagai pihak manajemen diambil sebanyak 17 karyawan secara total sampling. Perawat yang diambil secara total sampling sebanyak 30 perawat. Instrument indikator kinerja perawat dalam penelitian ini dikembangkan dari indikator kinerja karyawan menurut Yun et al4.

Analisis data menggunakan statistik deskriftif. Kesenjangan antara harapan masyarakat dengan kinerja perawat diperoleh dengan cara mengurangkan nilai expected service dengan nilai perceived service. Hasil positif berarti kinerja yang ada belum sesuai dengan harapan pelanggan dan sebaliknya. Pengujian statistik melalui t-test digunakan untuk mengetahui signifikansi kesenjangan antara harapan pasien dengan kinerja perawat yang ada5.

Hasil

1. Kinerja Perawat Menurut Preferensi Masyarakat

Masyarakat secara umum menilai bahwa kinerja perawat tanah tinggi adalah baik berdasarkan 20 item indikator kinerja perawat. Hasil rata-rata adalah sangat penting (skor rata-rata=4.34) dan dinilai baik oleh masyarakat (skor rata-rata=3.92). Kesenjangan antara harapan dan kondisi kinerja perawat masih ada menurut preferensi masyarakat (tabel 1).

Delapan item dinilai tidak ada gap antara harapan dan kinerja yaitu pada item kebersihan dan kerapian, kematangan emosi terhadap pasien, sikap terhadap pasien, prakarsa dan inovasi, disiplin terhadap tugas, disiplin dalam hubungan personal, kematangan emosi terhadap rekan kerja, dan kerjasama. Dua belas item menunjukkan masih adanya gap layanan, 11 item adalah gap negatif dan 1 item gap positif. Gap negatif menunjukkan kinerja masih dibawah harapan masyarakat. Gap positif berarti kinerja berada di atas harapan masyarakat. Skor gap paling tinggi dan negatif adalah pada faktor pengetahuan dan keahlian, penganalisaan, pertimbangan pengambilan keputusan, penyesuaian serta skill manajemen terhadap tugas/pekerjaan.

Tabel 1. Skor Indikator Kinerja Perawat dari Preferensi Masyarakat.

Gap

Indikator Kinerja Perawat

Skor p Kriteria Penampilan Fisik

1. Kebersihan dan Kerapian 0.10.448tidak ada gap

2. Disiplin Terhadap Penampilan 0.7

3.000gap positif Kemampuan Menghandel Pasien

1. Kematangan Emosi terhadap pasien 0.20.161tidak ada gap

2. Sikap terhadap pasien 0.07.662tidak ada gap

3. Profesional dalam menghandel pasien -0.63.000gap negatif Memahami Prosedur Kerja

1. Pengetahuan dan Keahlian -0.97.000gap negatif

2. Penganalisaan -0.90.000gap negatif

3. Pertimbangan dan pengambilan Keputusan -1.00.000gap negatif

4. Prakarsa dan Inovasi -0.37.054tidak ada gap

5. Sikap Terhadap Tugas -0.63.000gap negatif Disiplin

1. Disiplin terhadap tugas 0.17.258tidak ada gap

2. Disiplin dalam hubungan personal -0.0

3.839tidak ada gap Skill Manajemen

1. Penyesuaian -1.37.000gap negatif

2. Komunikasi Lisan -0.6

3.000gap negatif

3. Komunikasi Tulisan -0.83.000gap negatif

4. Kematangan Emosi terhadap rekan kerja -0.03.801tidak ada gap

5. Kerjasama -0.03.845tidak ada gap

6. Skill manajemen terhadap tugas/pekerjaan -1.00.000gap negatif

7. Skill manajemen terhadap hubungan

personal -0.70.000

gap negatif

Memahami Standard Keamanan

1. Memahami standard keamanan -0.47.014gap negatif

Rata-rata -0.42 .003 gap negatif Sumber: Diolah dari Data Kuesioner (p=0.050)

2. Kinerja Perawat Menurut Preferensi Pimpinan Dan Karyawan

Hasil penilaian kinerja perawat dari pihak pimpinan dan karyawan didapat hasil bahwa rata-rata kinerja perawat tanah tinggi adalah baik. Dua puluh item indikator kinerja perawat, pihak pimpinan, dan karyawan menilai bahwa semua item adalah sangat penting (rata-rata=4,54). Penilaian pimpinan dan karyawan terhadap kinerja perawat di puskesmas tanah tinggi rata-rata adalah baik (skor rata-rata=4,02). Meskipun demikian masih ada gap antara harapan dan kondisi kinerja perawat menurut preferensi pimpinan dan karyawan. Harapan pimpinan dan karyawan terhadap kinerja perawat terhadap kinerja perawat disajikan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Skor Indikator Kinerja Perawat dari Preferensi Pimpinan Dan

Karyawan

Gap

Indikator Kinerja Perawat

Skor p Gap Penampilan Fisik

1. Kebersihan dan Kerapian 0.07 .718 tidak ada gap

2. Disiplin Terhadap Penampilan -0.17 .484 tidak ada gap Kemampuan Menghandel Pasien

1. Kematangan Emosi terhadap pasien -0.17 .332 tidak ada gap

2. Sikap terhadap pasien -0.17 .332 tidak ada gap

3. Profesional dalam menghandel pasien -0.83 .000 gap negatif Memahami Prosedur Kerja

1. Pengetahuan dan Keahlian -1.00 .000 gap negatif

2. Penganalisaan -0.83 .001 gap negatif

3. Pertimbangan dan pengambilan Keputusan -1.23 .000 gap negatif

4. Prakarsa dan Inovasi -0.43 .130 tidak ada gap

5. Sikap Terhadap Tugas -0.67 .011 gap negatif Disiplin

1. Disiplin terhadap tugas 0.03 .718 tidak ada gap

2. Disiplin dalam hubungan personal -0.10 .579 tidak ada gap Skill Manajemen

1. Penyesuaian -0.93 .007 gap negatif

2. Komunikasi Lisan -0.17 .422 tidak ada gap

3. Komunikasi Tulisan -0.93 .001 gap negatif

4. Kematangan Emosi terhadap rekan kerja -0.57 .008 gap negatif

5. Kerjasama -0.23 .332 tidak ada gap

6. Skill manajemen terhadap tugas/pekerjaan -0.90 .000 gap negatif

7. Skill manajemen terhadap hubungan

personal -0.67 .004

gap negatif

Memahami Standard Keamanan

1. Memahami standard keamanan -0.40 .069 tidak ada gap Rata-rata -0.52 .000 gap negatif

Sumber: Diolah dari Data Kuesioner (p=0,050)

Sepuluh item tidak ada gap yaitu kebersihan dan kerapian, disiplin terhadap penampilan, kematangan emosi terhadap pasien, sikap terhadap pasien, prakarsa dan inovasi, disiplin terhadap tugas, disiplin dalam hubungan personal, komunikasi lisan, kerjasama, dan memahami standard keamanan. Sepuluh item mempunyai gap negatif menunjukkan belum adanya kesesuaian antara kinerja dengan harapan pihak manajemen yaitu pada item kinerja perawat masih dibawah harapan pimpinan dan karyawan.

3. Kinerja Perawat Menurut Preferensi Perawat

Penilaian perawat terhadap kinerja perawat di puskesmas tanah tinggi rata-rata adalah baik dengan skor rata-rata 4,09. Rata-rata penilaian perawat terhadap tingkat kepentingan 20 item kinerja perawat adalah

sangat penting (rata-rata=4,54). Hasil evaluasi dari perawat didapat hasil bahwa perawat merasa masih ada gap signifikan antara harapan dan kinerja perawat. Harapan perawat terhadap kinerja perawat disajikan pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Skor Indikator Kinerja Perawat dari Preferensi Perawat

Gap

Indikator Kinerja Perawat

Skor p Gap Penampilan Fisik

1. Kebersihan dan Kerapian -0.20 .056 tidak ada gap

2. Disiplin Terhadap Penampilan -0.20 .206 tidak ada gap Kemampuan Menghandel Pasien

1. Kematangan Emosi terhadap pasien 0.00 .839 tidak ada gap

2. Sikap terhadap pasien 0.17 .232 tidak ada gap

3. Profesional dalam menghandel pasien -0.53 .000 gap negatif Memahami Prosedur Kerja

1. Pengetahuan dan Keahlian -0.83 .000 gap negatif

2. Penganalisaan -0.83 .000 gap negatif

3. Pertimbangan dan pengambilan Keputusan -1.00 .000 gap negatif

4. Prakarsa dan Inovasi -0.23 .018 tidak ada gap

5. Sikap Terhadap Tugas -0.57 .000 gap negatif

Disiplin

1. Disiplin terhadap tugas 0.00 1.000 tidak ada gap

2. Disiplin dalam hubungan personal 0.13 .326 tidak ada gap

Skill Manajemen

1. Penyesuaian -1.17 .000 gap negatif

2. Komunikasi Lisan -0.13 .380 tidak ada gap

3. Komunikasi Tulisan -0.60 .000 gap negatif

4. Kematangan Emosi terhadap rekan kerja -0.30 .165 tidak ada gap

5. Kerjasama 0.03 .801 tidak ada gap

6. Skill manajemen terhadap tugas/pekerjaan -0.90 .000 gap negatif

7. Skill manajemen terhadap hubungan

personal -0.63 .001

gap negatif

Memahami Standard Keamanan

1. Memahami standard keamanan -0.50 .013 gap negatif

Rata-rata -0.44 .000 gap negatif

Sumber: Diolah dari Data Kuesioner (P=0,050)

Sepuluh item dinilai tidak ada gap antara harapan dan kinerja yang ada yaitu pada item kebersihan dan kerapian, disiplin terhadap penampilan, kematangan emosi terhadap pasien, sikap terhadap pasien, prakarsa dan inovasi, disiplin terhadap tugas, disiplin dalam hubungan personal, komunikasi lisan, kematangan emosi terhadap rekan kerja, dan kerjasama.

Sedangkan 10 item mempunyai gap negatif yaitu profesional dalam menghandel pasien, pengetahuan dan keahlian, penganalisaan, pertimbangan dan pengambilan keputusan, sikap terhadap tugas, penyesuaian, komunikasi tulisan, skill manajemen terhadap tugas/pekerjaan, skill manajemen terhadap hubungan personal, dan memahami standard keamanan. Nilai gap negatif menunjukkan kinerja perawat masih dibawah harapan. Skor gap paling tinggi adalah pada faktor pengetahuan dan keahlian, penganalisaan, pertimbangan pengambilan keputusan, penyesuaian serta skill manajemen terhadap tugas/pekerjaan.

4. Harapan Kinerja Perawat Menurut Preferensi Masyarakat,

Manajerial dan Perawat

Secara umum tidak ada gap antara preferensi masyarakat, manajerial dan perawat terhadap harapan kinerja perawat. baik masyarakat, manajerial dan perawat menilai bahwa semua item kinerja perawat adalah sangat penting dalam pelayanan terhadap pasien. Hanya ada 2 item yang dinilai berbeda antara masyarakat, manajerial dan perawat, yaitu item disiplin terhadap penampilan dan item prakarsa inovasi.

Masyarakat menilai bahwa item disiplin terhadap penampilan pada kategori penting, tetapi pihak manajerial dan perawat menilai item tersebut pada kategori sangat penting. Masyarakat dan manajerial menilai bahwa item prakarsa inovasi pada kategori sangat penting, tetapi perawat menilai item tersebut pada kategori penting.

Perawat menilai bahwa prakarsa dan inovasi tidak begitu mutlak diperlukan oleh lingkup pekerjaan perawat pada saat ini. Pada masyarakat menilai bahwa sikap, profesionalisme, dan keahlian lebih penting dari penampilan fisik perawat. Perbedaan tersebut tidaklah signifikan karena meskipun terdapat perbedaan tetapi semuanya menganggap bahwa item tersebut sama-sama penting hanya yang satu lebih penting dari yang lainnya. Kinerja Perawat Puskemas tanah tinggi secara umum adalah baik, baik dari penilaian masyarakat, pimpinan dan karyawan maupun evaluasi perawat sendiri.

5. Hasil Wawancara Kesiapan Puskesmas Tanah Tinggi Menjadi

Puskesmas Rawat Inap

Hasil wawancara terhadap pimpinan dan karyawan dari 17 responden sebagian besar menilai bahwa Puskesmas Tanah Tinggi perlu dikembangkan menjadi puskesmas rawat inap. Alasan pihak pimpinan dan karyawan adalah adanya kesiapan baik tenaga kesehatan, tenaga

non kesehatan, dan sarana prasarana seperti bangunan fisik yang sudah memadai.

“….Disamping sudah adanya ruangan juga didukung oleh

tenaga yang sudah memadai.. puskesmas besar,

pegawainya banyak, lingkunagn mendukung”

“…. Jumlah tenaga yang cukup, peralatan yang memadai

dan lokasi yang memungkinkan..”

Lokasi strategis, ditambah mempunyai gedung dan areal

yang cukup pantas ditunjang dengan jumlah pegawai /sdm

yang cukup”

Satu responden yang berpendapat bahwa perubahan Puskesmas Tanah Tinggi menjadi rawat inap belum diperlukan dengan alasan pasien yang datang berobat kebanyakan hanya perlu berobat rawat jalan.

“pasien yang datang berobat kebanyakan hanya perlu

berobat rawat jalan, kalau mereka butuh rawat inap biasanya

puskesmas sudah tidak mampu melakukan pertolongan dan

diberikan rujukan ke rumah sakit”

Usaha-usaha yang dilakukan pihak manajemen dalam meningkatkan kinerja perawat di Puskesmas Tanah Tinggi meliputi:

1. Pelatihan dilakukan 1-3 bulan sekali.

2. Monitoring terhadap standard layanan

3. Monitoring terhadap kedisiplinan perawat

4. Motivasi perawat untuk meningkatkan pelayanan

Pembahasan

Penilaian kesiapan organisasi untuk melakukan perubahan dinilai dengan mempertimbangkan faktor-faktor komitmen melakukan perubahan, komunikasi dan keterbukaan, kemampuan organisasi untuk mengenal kebutuhan dan hambatan perubahan, adanya strategi dan rencana perubahan dan ketersediaan sumberdaya dan struktur yang mendukung perubahan6. Kesiapan kemampuan dan kinerja perawat perlu dievaluasi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya yang dapat mendukung perubahan organisasi. Masyarakat, pihak pimpinan, karyawan dan perawat sendiri menilai bahwa Kinerja perawat mempunyai kesiapan dalam mendukung pengembangan Puskesmas Tanah Tinggi menjadi Puskesmas rawat inap. Kesiapan dapat dilihat dari rata-rata penilaian kinerja perawat yang masuk dalam kategori baik.

Meskipun demikian, hasil uji beda rata-rata t-test masih menunjukkan gap signifikan layanan. Faktor-faktor yang menyebabkan gap adalah pengetahuan dan keahlian, penganalisaan, pertimbangan pengambilan keputusan, penyesuaian, komunikasi tulisan, serta skill manajemen terhadap tugas/pekerjaan. Faktor-faktor tersebut sangat lemah, walaupun diperlukan perawat untuk perubahan organisasi Puskesmas Tanah Tinggi menjadi Rawat Inap. Perubahan Puskesmas Tanah Tinggi menjadi Rawat Inap tentu saja mempengaruhi perubahan operasionalisasi tugas. Perubahan yang terjadi yaitu adanya penataan ulang sesuai tugas yang diharapkan, jam kerja, manajemen, penggunaan peralatan medis-non medis, ruang baru, dan struktur organisasi puskesmas dengan rawat inap.

Kinerja yang sudah baik menjadi potensi untuk mendukung perubahan. Perubahan jam kerja sangat memerlukan kedisiplinan baik disiplin dalam hubungan personal maupun disiplin terhadap tugas dan pekerjaan. Sikap dan profesionalisme dalam pelayanan saat ini menjadi modal dalam meningkatkan mutu pelayanan yaitu dalam pelayanan rawat inap sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Institusi pelayanan kesehatan dapat membantu menciptakan suatu iklim otonomi, fleksibilitas, dan pelajaran berkesinambungan menambahkan nilai kepada mutu jasa dengan memastikan bahwa mereka secara terus-menerus menyesuaikan diri terhadap kebutuhan masyarakat7.

Hasil observasi dan wawancara menyebutkan sebagian perawat masih memerlukan pelatihan perawatan bedah, pediatri dan penyakit dalam. Pelatihan tersebut sebagai salah satu persyaratan meningkatkan kemampuan yang harus dimiliki perawat rawat inap. Kesadaran dan pengetahuan perawat terhadap peran puskesmas dalam fungsi preventif dan promotif sudah banyak dijumpai. Fungsi promotif dapat dilihat dari jumlah kunjungan langsung ke masyarakat, posyandu, penyebaran poster-poster, dan kegiatan penyuluhan.

Perawat sudah banyak memberikan informasi kesehatan serta program penyuluhan kesehatan bagi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan cara pencegahan penyakit. Perawat mempunyai peran paling depan dalam pelayanan. Intensitas tinggi perawat berhubungan dengan pasien menjadikan perawat mempunyai peran strategis terhadap peran puskesmas dalam fungsi preventif dan promotif.

Perawat penyesuaian yang rendah terhadap perubahan tugas dan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat seperti dalam memahami tatalaksana petunjuk kerja yang baru. Perawat sering bekerja berdasarkan rutinitas yang mereka lakukan. Perawat belum terbiasa bekerja berdasarkan diagram alir kerja. Hasil observasi menunjukkan bahwa perawat puskesmas tidak terbiasa dengan budaya membaca atau mencari informasi baru perkembangan kesehatan di sela–sela waktu menunggu datangnya pasien.

Hasil observasi juga menemukan tingginya tingkat kedisiplinan perawat seperti disiplin dalam jam kerja, kebersihan lingkungan, kerapian, penampilan, dan pelaporan. Tingginya kedisiplinan perawat tersebut didukung oleh manajemen yang diterapkan oleh pihak pimpinan puskesmas. Kedisiplinan sangat diperlukan perawat dan sebagai modal dalam mendukung perubahan puskesmas rawat inap.

Perbaikan kinerja perawat dalam mendukung perubahan puskesmas rawat inap dapat dilakukan dengan menerapkan standar pelayanan klinis, pelatihan standard klinis, dan manajemen. Cara lain adalah peningkatan efektivitas mekanisme monitoring kegiatan, modul pelatihan, pelibatan dokter dalam upaya perbaikan kinerja klinis, peningkatan sosialisasi internal, dan peningkatan komitmen baik stakeholders maupun pelaksana, dalam mendukung kegiatan perubahan puskesmas rawat inap. Perubahan peran perawat dalam perubahan fungsi puskesmas perlu tercermin dalam kejelasan tanggung jawab, uraian kerja, standar profesi, standar organisasi dan akuntabilitas. Monitoring dan evaluasi terhadap kinerja juga perlu terus dilakukan jika puskesmas menjadi rawat inap.

Keberhasilan perubahan organisasi Puskesmas Tanah Tinggi menjadi rawat inap tidak hanya dipertimbangan dari kesiapan tenaga perawat saja. Aspek lain yang perlu diperhitungkan adalah manajemen, kepemimpinan, regulasi, dan komitmen semua pihak. Perawat mempunyai peranan strategis tidak hanya sebagai masukan (input) tetapi mereka adalah para aktor strategis saat terjadi perubahan stuktur organisasi. Perawat juga dapat bertindak secara individu atau secara bersama untuk memodifikasi proyek atau program8.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Masyarakat, pimpinan, karyawan dan perawat secara umum menilai bahwa kinerja perawat Puskesmas Tanah Tinggi adalah baik. Masih terdapat gap negatif dan belum sepenuhnya mempunyai kesiapan dalam mendukung pengembangan Puskesmas rawat inap. Gap kinerja yang perlu diperbaiki terutama pada faktor pengetahuan dan keahlian, penganalisaan, pertimbangan pengambilan keputusan, penyesuaian, komunikasi tulisan, serta skill manajemen terhadap tugas/pekerjaan.

Saran

Pihak Manajemen Puskesmas Tanah Tinggi perlu mengembangkan rawat inap secara bertahap dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada. Hal lain yang perlu dilakukan adalah pengembangan produk jasa layanan operasi dan penyakit dalam. Keahlian dan pengetahuan perawat juga perlu ditingkatkan melalui pelatihan dan memperbanyak referensi di puskesmas. Pihak manajemen Puskesmas melakukan sosialisasi

terhadap perawat tentang hal-hal yang berkaitan dengan perubahan organisasi dalam pengembangan puskesmas rawat inap.

Perawat secara proaktif meningkatkan komunikasi dengan pihak manajemen tentang hal-hal yang berkaitan dengan perubahan organisasi dan hubungannya dengan perubahan tugas dan lingkup kerja. Perawat juga harus selalu meningkatkan kemampuan, proaktif, dan kreatif dalam mencapai standarisasi pelayanan baik manajemen maupun klinis.

Masyarakat dapat selalu memberikan kritik dan saran untuk membangun komunikasi kepada pihak manajemen puskesmas. Masyarakat dapat memposisikan diri sebagai salah satu kontrol dalam perubahan fungsi layanan kesehatan agar selalu sesuai dengan kepentingan semua pihak.

Daftar Pustaka

1 Effendy, N., 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

Edisi 2. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

2 Kuntjoro, T., dan Purwanto. 2005. Studi Kasus Restrukturisai Dinas

Kesehatan Kabupaten Rembang Dengan Pembentukan Cabang

Dinas Dan Pusat Kesehatan Desa. Jurnal Manajemen Pelayanan

Kesehatan 087(03):149-153.

3 Darmadi,. 2006. Visi Pengembangan Peran dan Fungsi Puskesmas

dengan Rawat Inap di Masa Mendatang. Jurnal Manajemen

Pelayanan Kesehatan 09(1).

4 Yun, C. Z., Yong., Y.W., dan Loh, L. 1996, The Quest For Global Quality:

A manifestation of Total Quality Management by Singapore Airlines,

Singapore: jTs Multilingual Pte.

5 Ghozali, I., 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

6 Kuntjoro, T., 2004. Pertimbangan Kebutuhan Bisnis Dan Kesiapan

Organisasi Untuk Berubah Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan

Re-Engenering Sebagai Strategi Peningkatan Mutu. Jurnal

Manajemen Pelayanan Kesehatan 07(02):55-59.

7 Kandampully, J., 2000. The Transformation To Service Excellence. The

Learning Organization 7(1):13-22.

8 World Health Organization., 1990. Coordinated Health And Human

Resources Development. WHO Technical Report Series 801.

Geneva.

DEM数据生成方法

DEM数据制作方法与步骤 摘要:DEM数据是地形可视化表达和地形分析的基础。就目前DEM 数据的类型、DEM数据生成的方法进行了研究和探讨,并在ArcGIS 平台的基础上,构建了试验环境,初步实现了由高程数据生成格网DEM数据和TIN DEM数据的思路、方法与步骤。 关键词:DEM;等高线;格网;TIN;ArcObjects 引言 DEM是多学科交叉与渗透的高科技产物,已在测绘、资源与环境、灾害防治、国防等与地形分析有关的各个领域发挥着越来越大的作用,也在国防建设与国民生产中有很高的利用价值。 ArcGIS是美国ESRI公司开发的一套功能强大的GIS软件。ArcObjects是ArcGIS提供的一套开发组件库,可以开发出所需要的各种GIS功能,同时为用户提供了更大的开发自主性,它为用户提供了一套完整的生成DEM数据和进行各种DEM分析的对象库和接口,用户可以使用这些对象库和接口快速创建自己的应用软件系统。 现基于ArcObjects生成DEM数据的方法进行了初步的研究和探讨。 1 DEM数据的常见表现形式 DEM模型按照数据的表现形式主要分为两种:不规则三角网(Triangulated Irregular Network简称TIN,也称三角网DEM)和规则格网(简称GRID,也称格网DEM)。 1.1规则格网(GRID)格式DEM

GRID是以规则排列的正方形网格来表示地形表面。GRID数据结构简单,数据存储量小,还可压缩存储,适合于大规模的使用和管理。现在我们常说的DEM及大规模的DEM数据建设,主要是指这种形式,这里所称的数字高程模型DEM,也是指GRID。 栅格模型支持大量丰富的空间分析,比如空间一致性分析、邻近分析、离散度分析以及最低成本路径分析等,这些分析速度也比较快。 1.2不规则三角网(TIN)格式DEM TIN采用离散数据点生成的连续的不重叠的不规则三角形网格来表示地形表面,在地形平坦的区域,三角形较少,而在地形复杂的区域,三角形较多。因此,TIN能较好地顾及地形地貌特征,逼真表示复杂地形的高低起伏变化,并且能够克服地形平坦区域的数据冗余。但TIN的数据结构复杂,数据量大,一般只适用于小范围大比例尺的高精度地形建模。 由于三角形在形状和大小方面有很大的灵活性,所以这种模型能较容易表示断裂线和地形起伏较大的区域。TIN模型还支持很多的表面分析,如计算高程、坡度、坡向、进行体积计算、创建剖面图等,因此TIN建模方法在地形表面建模中引起了越来越多的注意,在GIS 中得到了普遍使用,已成为表面建模的主要方法之一。 在ArcGIS中主要提供了RASTER和TIN两个类型的数据,它们分别对应GRID数据和TIN数据。在ArcGIS中的各种三维操作和三维分析功能都是基于这两种数据进行的。所以这里也主要研究和探

固体料仓的选型

固体料仓 一、固体料仓简介 料仓的种类繁多,其结构和制造工艺也相差甚远。其中金属板制料仓具有占地面积小,具有先进的装卸工艺,机械化程度高,能够保证储存物料的质量等优点,成为工业料仓中的一个不可缺少的设备。石油、化工、化纤、粮食、建筑等行业中广泛采用金属板制料仓。考虑到储存的是松散的固体物料,在流动过程中会产生积料等不利影响,所以通常将仓壳筒设计为受力均匀、流动性较好的长圆筒形,也就是所谓的筒仓,料仓的顶部为拱顶型或锥顶形,料仓底部为锥体形。 焊制料仓是目前行业中的主要形式,料仓结构包括仓壳顶、仓壳锥体、仓壳圆筒、支座、接管和法兰、梯子平台等部位。 二、料仓容积 料仓的容积包括底部的锥体容积与筒仓容积之和。其容积由所成物料的体积来确定。 固体物料的体积的确定可根据出料流量与要储存的天数来确定。

三、料仓壳体的确定 1.仓壳顶结构 料仓仓壳顶结构一般有两种形式---自支撑式锥顶和自支撑式拱顶,自支撑式拱顶又分为封头顶和球冠顶两种。 当料仓直径较小时从制造的简便考虑优先采用自支撑式锥顶或者椭圆形封头作为仓顶,根据需要有时也可以采用蝶形封头。 2.仓壳锥体 2.1仓壳锥体形式 仓壳锥体一般采用大端无折边锥形封头和大端带折边锥形封头两种形式 大端无折边的仓壳锥体结构较少采用,一般用于小直径、重量轻的料仓。大端带折边的仓壳锥体结构用得较多。 2.2仓壳锥体半顶角θ的选取 仓壳锥体半顶角θ的选取需要根据物料的特性来确定,保证物料的顺利流动,过小不经济,过大容易造成排料不畅、积料或架桥。 2.2.1松散物料流动形式 松散物料的种类很广,物料间的堆积特性、流动性差异很大。一般而言,研究者认为物料在料仓中的流动形态分为两大类;漏斗流形态(又称为中心流型)即图1-2中的a、b、c和柱塞形态(又称为整体流动型)即图1-2中的d

土方量计算公式

基坑土方量计算公式 公式:V=1/3h(S上+√(S下*S上)+S下) S上=140 S下=60 V=1/3*3*(140+60+√140*60)=291.65m2 基坑下底长10m,下底宽6m 基坑上底长14m ,上底宽10m 开挖深度3m ,开挖坡率1:0.5 求基坑开挖土方量、 圆柱体:体积=底面积×高 长方体:体积=长×宽×高 正方体:体积=棱长×棱长×棱长. 锥体: 底面面积×高÷3 台体: V=[ S上+√(S上S下)+S下]h÷3 球缺体积公式=πh2(3R-h)÷3 球体积公式:V=4πR3/3 棱柱体积公式:V=S底面×h=S直截面×l (l为侧棱长,h为高) 棱台体积:V=〔S1+S2+开根号(S1*S2)〕/3*h 注:V:体积;S1:上表面积;S2:下表面积;h:高。 几何体的表面积计算公式 圆柱体: 表面积:2πRr+2πRh体积:πRRh (R为圆柱体上下底圆半径,h为圆柱体高) 圆锥体: 表面积:πRR+πR[(hh+RR)的平方根] 体积: πRRh/3 (r为圆锥体低圆半径,h为其高, 平面图形名称符号周长C和面积S 正方形a―边长 C=4a S=a2 长方形 a和b-边长 C=2(a+b) S=ab 三角形 a,b,c-三边长h-a 边上的高s-周长的一半A,B,C-内角其中 s=(a+b+c)/2 S=ah/2=ab/2?sinC=[s(s-a)(s-b)(s-c)]1/2=a2sinBsinC/(2sinA) 四边形 d,D-对角线长α-对角线夹角 S=dD/2?sinα平行四边形 a,b-边长h-a边的高α-两边夹角 S=ah=absinα菱形 a-边长α-夹角D-长对角线长d-短对角线长 S=Dd/2=a2sinα梯形 a和b-上、下底长h-高m-中位线长 S=(a+b)h/2=mh 圆 r-半径 d-直径 C=πd=2πr S=πr2=πd2/4扇形r―扇形半径a―圆心角度数 C=2r+2πr×(a/360) S=πr2×(a/360)弓形 l-弧长 S=r2/2?(πα/180-sinα) b-弦长=r2arccos[(r-h)/r] - (r-h)(2rh-h2)1/2 h-矢高=παr2/360 - b/2?[r2-(b/2)2]1/2 r-半径=r(l-b)/2 + bh/2 α-圆心角的度数≈2bh/3圆环 R-外圆半径 S=π(R2-r2) r-内圆半径=π(D2-d2)/4 D-外圆直径 d-内圆直径椭圆 D-长轴 S=πDd/4 d-短轴 平整场地: 建筑物场地厚度在±30cm以内的挖、填、运、找平. 1、平整场地计算规则 (1)清单规则:按设计图示尺寸以建筑物首层面积计算。 (2)定额规则:按设计图示尺寸以建筑物首层面积计算。 2、平整场地计算方法 (1)清单规则的平整场地面积:清单规则的平整场地面积=首层建筑面积 (2)定额规则的平整场地面积:定额规则的平整场地面积=首层建筑面积

最新固体料仓设计计算

固体料仓设计计算

6 设计计算 固体料仓的校核计算按以下步骤进行: a) 根据地震或风载的需要,选定若干计算截面(包括所有危险截面)。 b) 根据JB/T 4735的相应章节,按设计压力及物料的特性初定仓壳圆筒及 仓壳锥体各计算截面的有效厚度δe 。 c) 按6.1~6.18条的规定依次进行校核计算,计算结果应满足各相应要 求,否则需要重新设定有效厚度,直至满足全部校核条件为止。 固体料仓的外压校核计算按GB 150的相应章节进行。 6.1 符号说明 A —— 特性纵坐标值,mm ; B —— 系数,按GB 150确定,MPa ; C —— 壁厚附加量,C =C 1+C 2,mm ; C 1 —— 钢板的厚度负偏差,按相应材料标准选取,mm ; C 2 —— 腐蚀裕量和磨蚀裕量,mm ; 腐蚀裕量对于碳钢和低合金钢,取不小于1 mm ;对于不锈钢,当介质的腐蚀性极微时,取为0;对于铝及铝合金,取不小于1 mm ;对于裙座壳取不小于2 mm ;对于地脚螺栓取不小于3 mm ; 磨蚀裕量对于碳素钢和低合金钢、铝及铝合金一般取不小于1mm ,对于高合金钢一般取不小于0.5mm 。 D i —— 仓壳圆筒内直径,mm ; D o —— 仓壳圆筒外直径,mm ; E t —— 材料设计温度下的弹性模量,MPa ; F f —— 物料与仓壳圆筒间的摩擦力,N ; F k1 —— 集中质量m k 引起的基本震型水平地震力,N ; F V —— 集中质量m k 引起的垂直地震力,N ; F Vi —— 集中质量i 引起的垂直地震力,N ; 00-V F —— 料仓底截面处垂直地震力,N ; I I V F -—— 料仓任意计算截面处垂直地震力,仅在最大弯矩为地震弯矩参与组合时计入此项,N ; g —— 重力加速度,取g =9.81m/s 2; H —— 料仓总高度,mm ; H o —— 仓壳圆筒高度,mm ; H c —— 仓壳锥体高度,mm ; H i —— 料仓顶部至第i 段底截面的距离,mm ;

土方体积计算公式

工程量计算规则公式汇总 分享 . 土建工程工程量计算规则公式汇总 平整场地: 建筑物场地厚度在±30cm以内的挖、填、运、找平. 1、平整场地计算规则 (1)清单规则:按设计图示尺寸以建筑物首层面积计算。 (2)定额规则:按设计图示尺寸以建筑物首层面积计算。 2、平整场地计算方法 (1)清单规则的平整场地面积:清单规则的平整场地面积=首层建筑面积 (2)定额规则的平整场地面积:定额规则的平整场地面积=首层建筑面积 3、注意事项 (1)、有的地区定额规则的平整场地面积:按外墙外皮线外放2米计算。计算时按外墙外边线外放2米的图形分块计算,然后与底层建筑面积合并计算;或者按“外放2米的中心线×2=外放2米面积”与底层建筑面积合并计算。这样的话计算时会出现如下难点: ①、划分块比较麻烦,弧线部分不好处理,容易出现误差。 ②、2米的中心线计算起来较麻烦,不好计算。 ③、外放2米后可能出现重叠部分,到底应该扣除多少不好计算。 (2)、清单环境下投标人报价时候可能需要根据现场的实际情况计算平整场地的工程量,每边外放的长度不一样。 大开挖土方 1、开挖土方计算规则 (1)、清单规则:挖基础土方按设计图示尺寸以基础垫层底面积乘挖土深度计算。

(2)、定额规则:人工或机械挖土方的体积应按槽底面积乘以挖土深度计算。槽底面积应以槽底的长乘以槽底的宽,槽底长和宽是指混凝土垫层外边线加工作面,如有排水沟者应算至排水沟外边线。排水沟的体积应纳入总土方量内。当需要放坡时,应将放坡的土方量合并于总土方量中。 2、开挖土方计算方法 (1)、清单规则: ①、计算挖土方底面积: 方法一、利用底层的建筑面积+外墙外皮到垫层外皮的面积。外墙外边线到垫层外边线的面积计算(按外墙外边线外放图形分块计算或者按“外放图形的中心线×外放长度”计算。) 方法二、分块计算垫层外边线的面积(同分块计算建筑面积)。 ②、计算挖土方的体积:土方体积=挖土方的底面积*挖土深度。 (2)、定额规则: ①、利用棱台体积公式计算挖土方的上下底面积。 V=1/6×H×(S上+ 4×S中+ S下)计算土方体积(其中,S上为上底面积,S中为中截面面积,S下为下底面面积)。如下图 S下=底层的建筑面积+外墙外皮到挖土底边线的面积(包括工作面、排水沟、放坡等)。 用同样的方法计算S中和S下 3、挖土方计算的难点 ⑴、计算挖土方上中下底面积时候需要计算“各自边线到外墙外边线图”部分的中心线,中心线计算起来比较麻烦(同平整场地)。 ⑵、中截面面积不好计算。 ⑶、重叠地方不好处理(同平整场地)。 ⑷、如果出现某些边放坡系数不一致,难以处理。 4、大开挖与基槽开挖、基坑开挖的关系 槽底宽度在3m以内且长度是宽度三倍以外者或槽底面积在20m2以内者为地槽,其余为挖土方。

由DWG地形图生成DEM

1.由DWG地形图生成DEM 1.1从DWG中提取高程点数据 1.1.1切割DWG地形图 数据量太大,先切割再进行其他操作。具体步骤为: 用CAD2005把上、下两幅图转换成2000格式(CASS是CAD2002配套产品)-用CASS打开上、上两幅图(CAD中没有SAVET保存选择多边形内图形功能)-“插入”-“块”-名称中打开红线研究区-去掉“在屏幕上指定点”(X,Y,Z全是0)-确定后就可以显示红线研究区-用矩形圈出研究区-“SAVET命令”-输入比例尺(10 000)-多边形保存1-选中刚画的矩形-OK。 1.1.2合并上下两幅图 CAD中有一些命令,qselect可以选择满足条件的数据,就可以选择一层数据,wblock可以制作块保存选择的数据,具体步骤为: 打开裁剪后的图上-“插入”-“块”-打开裁剪后的图下-去掉“在屏幕上指定点”(X,Y,Z 全是0)-选上左下角的“分解”(如果不分解,整个下图就是一块,选中一条线就把图下全部选中了,删除一条线就把整个删除了,当然现在不选,可以用CAD分解命令分解开)-确定后两幅图就拼接好了-然后打开红线-再次整体裁剪两幅合并的图-打开图层管理-只显示等高线和高程数据图层-另存为CAD图。 1.1.3补充高程点数据 由于等高线质量太差了-断线或缺少线,没有高程属性等,不用等高线生成DEM,用高程点数据生成DEM)。具体步骤为:

设置文字样式通过“格式”-“文字样式”-设置和原来的高程文字相同样式-补点用TEXT 命令-用鼠标确定文字位置-确定角度为0-输入高程数据-复制高程数据文字-沿着等高线粘贴该高程数据即可(以后用回车或空格完成粘贴)-换等高线时粘上错误高程后双击文字可改-然后再复制新文字 1.1.4获得高程点数据表 原先已有高程点是由“高程点和高程数据注记文字”组成的,高程点提供了准确的位置(X,Y)而没有Z属性,但文字注记提供了高程值而位置是不准的,有一个解决办法可以得到准确位置的准确高程值,先得到所有点的位置数据表(包含X,Y),再得到高程数据表(包含X,Y,H),再编程实现点和高程值的匹配,具体实现方法为:点的位置数据和高程数据分别保存在两个数组中,从第一个点开始在高程数据中找距离与他小于一个定值的高程文字,这个文字的内容就是这个点的高程,找到后马上去掉这个高程文字数据,减小以后的寻找负担(在VC中可以用CUintArray作为数据数组,有删除函数,采用GetSize()得到要寻找的数据个数;当然还有一种方法是,现在已经有EXCEL数据,转换成ACESS数据库,然后在VC中读取数据库,一个在VC中好实现读取ACESS数据库,再一个是不是速度比VC中读取EXCEL文件快呢?具体实现时在点数据表中新那一个字段,保存高程,在另一个高程表中读取XY值比较距离,打到高程就把高程数值更新到点数据表中的新字段中,当然找到一个就把高程表那一条记录删除,当然找到一条记录最好是再接着找,要是找到两个就说明那附近有问题,一个点和两个高程数据接近,或者说没有找到任何一个点,是不是距离设置太小了。可以通过VC,VB访问数据库,当然也可以在ACESS的VBA中使用),开始没有做点和高程的匹配,只是把高程数据文字的位置当作高程点的坐标了,在CAD图上看了一下,一般高程点和高程文字注记的距离为30多米。不过,后来把研究区分解成四部分在Excel中根据阀值和最小距离实现了坐标和调和的匹配,在测绘通报和其他测绘方面的期刊上有这样的论文。在这里提取文字信息也是在明经CAD论坛中找到VBA的代码的。获得高程点数据的具体步骤为:

各种构件体积的计算

各种构件体积的计算 常用计算公式 (一)基础 1.带形基础 (1)外墙基础体积=外墙基础中心线长度×基础断面面积 (2)内墙基础体积=内墙基础底净长度×基础断面面积+T形接头搭接体积其中T形接头搭接部分如图示。 V=V1+V2=(L搭×b×H)+ L搭〔bh1/2+2(B-b/2×h1/2×1/3)〕=L搭〔b×H+h1(2b+B)/6〕 式中:V——内外墙T形接头搭接部分的体积; V1——长方形体积,如T形接头搭接示意图上部所示,无梁式时V1=0; V2——由两个三棱锥加半个长方形体积,如T形接头搭接示意图下部所示,无梁式时V= V2 ; H——长方体厚度,无梁式时H=0; 2.独立基础( 砼独立基础与柱在基础上表面分界) (1)矩形基础: V=长×宽×高 (2)阶梯形基础: V=∑各阶(长×宽×高) (3)截头方锥形基础: V=V1+V2=H1/6×[A×B+(A+a)(B+b)+a×b]+A×B×h2 截头方锥形基础图示 式中:V1——基础上部棱台部分的体积( m3 ) V2——基础下部矩形部分的体积( m3 ) A,B——棱台下底两边或V2矩形部分的两边边长(m) a,b——棱台上底两边边长(m) h1——棱台部分的高(m) h2——基座底部矩形部分的高(m) (4)杯形基础 基础杯颈部分体积( m3 ) V3=abh3 式中:h3——杯颈高度 V3_——杯口槽体积( m3 ) V4= h4/6+[A×B+(A+a)(B+b)+a×b] 式中:h4—杯口槽深度(m)。 杯形基础体积如图7—6所示: V=V1+V2+V3-V4

式中:V1,V2,V3,V4为以上计算公式所得。 3. 满堂基础(筏形基础) 有梁式满堂基础体积=(基础板面积×板厚)+(梁截面面积× 梁长)无梁式满堂基础体积=底板长×底板宽×板厚 4. 箱形基础 箱形基础体积=顶板体积+底板体积+墙体体积 5.砼基础垫层 基础垫层工程量=垫层长度×垫层宽度×垫层厚度 (二)柱 1.一般柱计算公式:V=HF 式中:V——柱体积; H——柱高(m) F——柱截面积 2.带牛腿柱如图所示 V=(H × F)+牛腿体积 ×n=(h × F)+[(a ×b ×h1)+a × b V2 h2/2]n =h ×F+a ×b ×(h1+h2/2)n 式中:h——柱高(m);F——柱截面积 a.b——棱台上底两边边长;h1——棱台部分的高(m) h2——基座底部矩形部分的高(m);n——牛腿个数 3.构造柱:V=H ×(A×B+0.03×b×n) 式中:H— 构造柱高(m); A.B— 构造柱截面的长和宽 b— 构造柱与砖墙咬槎1/2宽度; n— 马牙槎边数 (三)梁 1.一般梁的计算公式(梁头有现浇梁垫者,其体积并入梁内计算) V=Lhb 式中:h— 梁高(m); b— 梁宽; L— 梁长 2.异形梁(L、T、十字型等梁) V=LF 式中:L— 梁长; F— 异型梁截面积 3.圈梁 圈梁体积V=圈梁长×圈梁高×圈梁宽 4.基础梁 V=L×基础梁断面积 式中:V— 基础梁体积(m3); L— 基础梁长度(m)。 (四)板 1.有梁板(肋形板、密肋板、井子楼板)

土方量计算方法及算例

土方量的计算方法 及算例 姓名:冯鹏波 班级:装备0802 学号:200806080923

摘要: 土方量的计算在工程测量中经常遇见,如道路设计,土地平整,矿场开采等,都需要精确地计算出其土方量。土方量计算是这些工程设计的一个重要组成部分,直接关系到工程造价,但它的精度如何,误差有大却很难直接检核出来。本文列述一些常见的计算方法和一些算例。 土方量的计算是建筑工程施工的一个重要步骤。工程施工前的设计阶段必须对土石方量进行预算,它直接关系到工程的费用概算及方案选优。在现实中的一些工程项目中,因土方量计算的精确性而产生的纠纷也是经常遇到的。如何利用测量单位现场测出的地形数据或原有的数字地形数据快速准确的计算出土方量就成了人们日益关心的问题。比较经常的几种计算土方量的方法有:方格网法、等高线法、断面法、DTM法、区域土方量平衡法和平均高程法等。 关键字:土方量的计算方格网法断面法 DTM法

目录 第一章土方外业测量方法及精度比较 (4) 1.1 水准仪法 (4) 1.2 经纬仪法 (4) 1.3 全站仪法 (5) 第二章土方量计算方法 (6) 2.1 断面法 (6) 2.2 方格网法 (6) 2.3 DTM法(不规则三角网法) (10) 第三章土方量计算算例及方法比较 (14) 3.1 实例计算 (14) 3.2 比较分析 (17) 第四章全文总结 (20) 参考文献 (21)

第一章 土方外业测量方法及精度比较 在土地平整中通常需要确定地面高程、施工范围和计算土方量等,以便控制施工进度。土地平整测量外业常采用水准仪、经纬仪和全站仪的测量仪器,内业计算有方格网法、断面法、等高线法、DTM 法等方法。采用不同的测量计算方法会有不同的结果,可见选择合适的测量计算方法有利于提高平整结果,提高精度和速度,甚至可以减少纠纷。 土方量的误差主要是在外业中产生,即主要是由高程测量中误差m h 和面积测量中误差m s 造成。在相同观测条件下,4个方格顶点高程测量精度是相同的,则平均高程测量中误差m h 按如下计算: 2 m n m m h h h == (1-1) 此外方格面积测量的中误差(m S )主要是由距离误差(m D )造成,因此按如下公式计算: D D m 2m g ?= (1-2) 根据误差传播定律,土方量的中误差(m v )按如下公式计算: 2h 22222h 22S 2m m h 162 1m S m h m S D D V +± =+±=)()( (1-3) 1.1水准仪法 用5m 塔尺将现场划分成若干个边长是五米的正方形方格,用水准仪测量每个方格定点的高程,按照40m 的设计高程用方格法计算土方量。 S3级微顷水准仪毎站水准测量高差(或高程)的精度为±2.4mm 。另外,水准仪测量的距离通常用皮尺丈量,其精度为±100mm ,因此计算出土方量中误差为±10.0m 3,相对中误差为1/25。 1.2经纬仪法 用经纬仪按照地形测量(比例尺为1:500)的要求,将现场测绘成地形图,在地形图上用方格法(边长为5m )手工计算土方量。 J6经纬仪测量的视距精度约为1/500,距离中误差为±200mm ,测量单点高程的精度为±60mm 3。经纬仪采集点位数据展绘在图纸上画上方格网,根据碎步点高程通过目估内插法确定方格顶点的高程。方格顶点的高程精度取决于碎步点的高程,也与测量员的站尺位置、数量、环境条件有关,其主要误差包括地形点高程测量误差、地面概括误差和平面位移误差。经纬仪测绘1:500 比例尺地形图后,对于坡度为15o的坡地,地面概括误差为±0.23m,平面位移误差为±0.17m 。由误差传播定律得出地形图上方格顶点高程中误差为±0.29m 。因此用土方量的中误差计算公式,可得出经纬仪测量计算土方量的中误差为±20.0m 3,相对中误差约为1/12。

DEM制作步骤

步骤 1.将采样点数据存为Excel格式. 2.Arcmap中,Tools--add xy data,将Excel加载进去,以经纬度为xy值,生成点状图层. 3.打开3D analysis工具,creat TIN,然后convert TIN to raster,生成DEM. 4.在ArcScene中,打开生成的DEM和照片,通过联合高程信息将照片覆盖在DEM数据层上(右击照片图层-属性-base heights-obtein heights for layer from surface 选择DEM). ArcScene9.2 1// 等高线或者高程点数据用3D Analyst —Create/Modify Tin--Create Tin From Feature(选择源文件(带有高程的点/线/面)Height source 高程源/hard line 硬线/软性线/点--ok--生成Tin文件) --------------------------------------------------------------------------- 2// 生成了Tin文件;Tin图层属性, [/1/Source--Z unit conversion factor 转换因子; /2 /Display--透明度可能用到; /3/Sysbology 符号颜色等; /4/Fields; /5/Base Heights --Height 得到高程方式(Use a constant value ……用一个常数值作为高程--一般不用这个;Obtain heights for layer from suiface 图层从某一表面,获得高程--这个符合要求,选择Tin文件表面);Z unit conversion Z值转换因子!!! /6/Rendering 绘制---Visibility 可见性(all time/航行停止后可见/only 航行可见); /7/Effects --shade areal……阴影(必须,不然Tin颜色相同,看不到高地区分);Use smooth shading if possible 平滑;Optimize --优化。 --------------------------------------------------------------------------- 3// 用Tin生成Raster(tingrid,平面样式);3D Analyst --Convert---Tin to Raster (Tin源文件/Attribute高程/Z factor/Cell size 大小/Tingrid位置); [/1/Extent--Set the extent to:raster范围---a/根据当前layer范围显示;也可以根据这个裁减raster,里面还有一个手动设置坐标范围的// /2/Display /3/Sysbology color Ramp 选择不同高程的区分颜色;] /4/Fields; /5/Joins&Relates /6/Base Heights 同Tin属性 /7/Rendering 同Tin属性 -------------------------------------------- 这样就可以搞定到一定步骤了! ===================================== 首先DEM是一个名词, DEM 是“数字高程模型(Digital Elevation Model)”的英文简写。 数字高程模型是用一组有序数值阵列形式表示地面高程的一种实体地面模型,是数字地形模型(Digital Terrain Model,简称DTM)的一个分支。一般认为,DTM是描述包括高程在内的各种地貌因子,如坡度、坡向、坡度变化率等。 在ArcGIS中一般都是表面surface,ArcGis中表面有两种,一种是Raster surface,一种就是Tin surface

土石方工程工程量计算实例

土石方工程 1.如下图所示,底宽1.2m,挖深1.6m土质为三类 土,求人工挖地槽两侧边坡各放宽多少? 【解】已知:K=0.33,h=1.6m,则: 每边放坡宽度b=1.6×0.33m=0.53m 地槽底宽1.2m,放坡后上口宽度为: (1.2+0.53×2)m=2.26m 2.某地槽开挖如下图所示,不放坡,不设工作面,三类土。试计算其综合基价。 【解】外墙地槽工程量=1.05×1.4×(21.6+7.2)×2m3=84.67m3 内墙地槽工程量=0.9×1.4×(7.2-1.05)×3m3=23.25m3 附垛地槽工程量=0.125×1.4×1.2×6m2=1.26m3

合计=(84.67+23.25+1.26)m3=109.18m3 套定额子目1-33 1453.23/100m2×767.16=11148.60(元) 挖地槽适用于建筑物的条形基础、埋设地下水管的沟槽,通讯线缆及排水沟等的挖土工 程。挖土方和挖地坑是底面积大小的区别,它们适用建造地下室、满堂基础、独立基础、设备基础等挖土工程。 3.某建筑物基础如下图所示,三类土,室内外高差为0.3米。 计算:(1)人工挖地槽综合基价;(2)砖基础的体积及其综合基价。 砖基础体积=基础顶宽×(设计高度+折加高度)×基础长度 砖基础大放脚折扣高度是把大放脚断面层数,按不同的墙厚,折成高度。折加高度见下表。 表1 标准砖基础大放脚等高式折加高度 (单位:m)

【解】(1)计算挖地槽的体积: 地槽长度=内墙地槽净长+外墙地槽中心线长 ={[5.00-(0.45+0.3+0.1)×2]+[7+5+7+5]}m=27.30m 地槽体积=(0.9+2×0.3+2×0.1)×1.0×27.30m3=46.41m3 套定额子目1-33 1453.23/100m2×46.41=674.44(元) (2)计算砖基础的体积: 本工程为等高式大放脚砖基础,放脚三层,砖,查上表得折扣高度为0.259。砖基础截面积为: (0.259+1.2)×0.365=0.5325(m2) 砖基础长=内墙砖基础净长+外墙砖基础中心线长 ={(5.0-0.37)+(7+5+7+5)}m=28.63m 砖基础体积=基础截面面积×基础长=0.5325×28.63m3=15.25m3 套定额子目3-1 1461.08/10m2×15.25=2228.15(元) 4.某建筑物的基础如下图所示,三类土,计算人工挖地槽工程量及其综合基价。

如何利用等高线生成DEM

如何利用等高线生成DEM 2009620 据本人试验,介绍在ArcMap,ArcView 和Arcinfo中由等高线生成DEM的方法。其实操作很简单,也很有用,做一个笔记,希望对后来者有所帮助。 一.在Arcmap中,在工具栏处右击,添加3D analyst工具条,加载等高线矢量图层 1?生成TIN不规则三角网: Create/Modify TIN->Create TIN from features... , Height source 选高程属性。ok 2?由三角网TIN转为DEM: con vert->TIN to raster Converts 日TIN to a raster of elevation,, slope, or aspect. cell size设置栅格大小,1 : 1万像元为5米,1: 5万像元为25米,1: 25万像元为100米1:25 万DEM , 100 米*100 米 1:5 万DEM , 25 米*25 米 经常提到DEM分辨率,我们知道DEM分辨率有两种: 水平分辨率:即所采用的格网大小

垂直分辨率:DEM数据的数值精度 .在Arcview 中,在File->extensions 中添加3D Analyst 模块,OK 1?添加等高线图层 2.Surface->Create TIN from features,选择高程属性做为Height source,生成tin 3?由TIN生成DEM 选中TIN,theme->Conver to Grid,选择保存路径,设置显示范围,cell size大小。OK

三.在Arci nfo 中 Arc: &wo d:test /*设置工作路径 Arc: shapearc 76elev 76el /* 把76elev 由shp 格式转为coverage Arc: build 76el li ne /* 建立拓扑 Arc: shapearc cut2 cut2 Arc: build cut2 polygo n Arc: clip 76el cut2 76clip line /* 裁剪76el 为76clip Arc: ae Arcedit: ec 76clip Arcedit: ef arc Arcedit: items /*显示属性表结构 Arcedit: sel elevatio n = 0 /*对等高线高程值做简单的检查,没有小于Arcedit: sel elevation > 10000 Arcedit: q Arc: createtin tin76 # # # 76clip /* 用76clip 作为边界生成名为tin76 Createtin: cover 76clip line elevation /* 以76clip 的elevation 属性Createti n: end Arc: tin lattice tin76 dem76 /* 以76t in 生成名为dem76 的lattice Enter lattice origin : /* 回车默认为TIN 的边界值 En ter lattice upper-right corner : /*回车默认 Enter lattice resolution : /*回车默认 Enter dista nee between lattice mesh poi nts : 25 /* 设置格网大小 Arc: grid Grid:disp 9999 3 Grid: mape dem76 Grid: image dem76 /*进入grid模块 /*设置显示模式 /*查看生成的lattice Grid: q Arc: latticedem dem76 demnew 格式的76el文件 0,没有大于10000的 的三角网 /* 把lattice 转为dem

(完整版)土方计算的几种方法

土方量计算方法 来源:资源网 土方量的计算是建筑工程施工的一个重要步骤。工程施工前的设计阶段必须对土石方量进行预算,它直接关系到工程的费用概算及方案选优。在现实中的一些工程项目中,因土方量计算的精确性而产生的纠纷也是经常遇到的。如何利用测量单位现场测出的地形数据或原有的数字地形数据快速准确的计算出土方量就成了人们日益关心的问题。比较经常的几种计算土方量的方法有:方格网法、等高线法、断面法、DTM法、区域土方量平衡法和平均高程法等。 1、断面法 当地形复杂起伏变化较大,或地狭长、挖填深度较大且不规则的地段,宜选择横断面法进行土方量计算。 上图为一渠道的测量图形,利用横断面法进行计算土方量时,可根据渠LL,按一定的长度L设横断面A1、A2、A3……Ai等。 断面法的表达式为 (1) 在(1)式中,Ai-1,Ai分别为第i单元渠段起终断面的填(或挖)方面积;Li为渠段长;Vi为填(或挖)方体积。 土石方量精度与间距L的长度有关,L越小,精度就越高。但是这种方法计算量大, 尤其是 在范围较大、精度要求高的情况下更为明显;若是为了减少计算量而加大断面间隔,就会降低计算结果的精度; 所以断面法存在着计算精度和计算速度的矛盾。

2、方格网法计算 对于大面积的土石方估算以及一些地形起伏较小、坡度变化平缓的场地适宜用格网法。这种方法是将场地划分成若干个正方形格网,然后计算每个四棱柱的体积,从而将所有四棱柱的体积汇总得到总的土方量。在传统的方格网计算中,土方量的计算精度不高。现在我们引入一种新的高程内插的方法,即杨赤中滤波推估法。 2.1杨赤中推估 杨赤中滤波与推估法就是在复合变量理论的基础上,对已知离散点数据进行二项式加权游动平均,然后在滤波的基础上,建立随即特征函数和估值协方差函数,对待估点的属性值(如高程等)进行推估。 2.2待估点高程值的计算 首先绘方格网, 然后根据一定范围内的各高程观测值推估方格中心O的高程值。绘制方格时要根据场地范围绘制。 由离散高程点计算待估点高程为 (2) 其中,为参加估值计算的各离散点高程观测值,为各点估值系数。而后进一步求得最优估值系数,进而得到最优的高程估值。 2.3挖(填)土方量区域面积的计算 如果,土方量计算的面积为不规则边界的多边形。那么在面积进行计算时,先对判断方格网中心点是否在多边形内,如果在,那么就要计算该格网的面积,否则可以将该格网面积略去。

DEM制作及流程

6.2 数字高程模型生产作业流程及技术要求 6.2.1 作业方法 引入甲方提供的DEM数据,根据立体影像进行检查,当DEM范围或精度不能满足要求时,需重新采集特征点、线,对特征点、线进行整合后,用VirtuoZo 重新生成DEM。 6.2.2作业流程

6.2.3 作业注意事项 ●模型定向、制作DEM时使用保密处理前的扫描影像。 ●将保密区域内的特征线转换为点上交数据。 6.2.4作业步骤及主要技术指标 6.2.4.1定向 直接使用空三加密创建的模型和保密处理前的航片影像数据进行定向,检查内定向、相对定向、绝对定向的精度是否满足要求。定向精度要求如下: ●内定向:框标坐标量测误差不大于0.01mm。 ●相对定向:相对定向各点的残余视差一般不大于0.015mm,最 大不大于0.02mm。 ●绝对定向:平面和高程定向误差见下表:

6.2.4.2检查DEM数据 检查DEM数据的范围、精度、接边是否满足要求。 DEM精度的检查方法:采用将DEM生成等高线并叠加到立体模型上的方式来评价、检查DEM;在立体模型上采集检查点,评价DEM数据精度。 当等高线与立体模型套合良好且DEM数据精度满足6.2.5规定的相应要求时,可判断DEM数据精度符合要求。 6.2.4.3修改DEM数据 当地形、地貌发生变化或已有DEM数据存在错误时,需重新采集不符合要求部分的特征点、线,将特征点、线进行整合后生成DEM,使DEM的范围、精度、接边符合要求,并重新提交修改后的DEM数据。特征点、线的采集、整合、DEM 的生成具体要求如下: 1)采集特征点、线 采集内容: ①特征点:山头、鞍部、肩部、凹地等; ②特征线:有一定高差的地形变换线和静止水面,如:山地与平地交界的地形变化线;山脊、山谷线;有一定高差的堤、堑、坎、斜坡、梯田坎等要素;面积大于20米×20米的静止水面(如:水库、湖泊等);宽度大于5米的水系的水涯线;大面积平坦地区内的道路边线或道路中心线;其它有地形变换的要素。 在丘陵地、山地地区,特征点、线采集的密度、数量应能较好的反映实地地貌特征和特点。 特征点、线的采集除满足5.1.6的相应要求外,还要利用同种资料、相同设备采用重上仪器的方法检测特征点、线的高程精度,特征点、线的高程精度需达到下表之规定:

最精准的不规则土方工程量计算

方格网法: 施工常用的土方量计算法中,我们常用方格网法将场地划分为边长10—50m的正方形方格网,通常以35-50m居多。场地设计标高与自然地面标高的差值即为各角点的施工高度(挖或填),习惯以“+”号表示填方,“-”表示挖方。将施工高度标注于角点上,然后计算出方格内的填挖土方量,并算出场地边坡的土方量。将挖方区(或填方区)所有在方格中的土方量和边坡土方量汇总,即得场地挖方量和填方量的总土方量。 为了解整个场地的挖填区域分布状态,计算前应先确定“零线”的位置。零线即施工作业的自然地表参照等高线,在该线上的施工高度为零。零线的确定方法是:在自然地表的等高线上,将各相邻的零点连接起来即为零线。零线确定后,便可进行土方量计算。方格中土方时的计算有两种方法,即四角棱柱体和三角棱柱体法。 ①四角棱柱的体积计算方法。方格四个角点全部为填或全部为挖,其挖方或填方体积为: V=a2(h1+h2+h3+h4)/4 式中:h1、h2、h3、h4—方格四然点挖或填的施工高度,均取绝对值,m; a—方格边长。 方格四个角点中,部分是挖方、部分是填方时,其挖方或填方体积分别为: V1、2=a2/4×[h12/(h1+h4)+h22/(h2+h3)] V3、4=a2/4×[h32/(h2+h3)+h42/(h1+h4)] 方格中三个角点为挖方(或填方)另一角点为填方时(或挖方)时,其填方部分的土方量为: V4=a2h43/6(h1+h4)(h3+h4) 其挖方部分土方量为: V1、2、3=a2(2h1+h2+2h3-h4)/6+V4 ②三角棱柱体的体积计算方法。计算时先顺地形等高线将各个方格划分成三角形,每个三角形三个角点的不同填挖施工高度的边长用h1、h2、h3表示。当三角棱柱侧面的三个角点全部为挖或全部为填时,其挖填方体积为: V=a2(h1+h2+h3)/6 式中:a—方格边长,m; h1、h2、h3—为最大截面各角点不同的施工高度的所在边长,用绝对值代入,m。其中h3指的是锥体顶点的施工高度 三角形三个角点有填有挖时,零线将三角形分成两部分,一个是底面为三角形的锥体,一个是底面为四边形的楔体,其锥体部分体积为: V锥=a2h33/6(h1+h3)(h2+h3) 楔形部分的体积为: V楔=a2/6[h33/(h1+h3)(h2+h3)-h3+h2+h1] 式中:h1、h2、h3—为最大截面各角点不同的施工高度的所在边长,用绝对值代入,m。其中h3指的是锥体顶点的施工高度

TIN及DEM的生成

GIS技能训练(四)上机实验报告 专业年级: 10国土基础班姓名:郭江珍学号:2010210628 实验名称:TIN及DEM的生成 实验地点:YF3505 一、实验目的 DEM是对地形地貌的一种离散的数字表达,是对地面特性进行空间描述的一种数字方法、途径,它的应用可遍及整个地学领域。通过对本次实习的学习,我们应: a) 加深对TIN建立过程的原理、方法的认识; b) 熟练掌握ArcGIS中建立DEM、TIN的技术方法。 c) 掌握根据DEM或TIN 计算坡度、坡向的方法。 d) 结合实际,掌握应用DEM解决地学空间分析问题的能力。 二、实验数据 软件准备:ArcGIS Desktop 9.x ---ArcMap(3D分析模块) 实验数据:矢量图层:高程点Elevpt_Clip.shp,高程Elev_Clip.shp,边界Boundary.shp,洱海Erhai.shp 三、实验步骤 1. TIN 及DEM 生成 1.1由高程点、等高线矢量数据生成TIN转为DEM 在ArcMap中新建一个地图文档 (1) 添加矢量数据:Elevpt_Clip、Elev_Clip、Boundary、Erhai(同时选中:在点击的同时按住Shift) (2) 激活“3D Analyst”扩展模块(执行菜单命令[工具]>>[扩展],在出现的对话框中选中3D 分析模块),在工具栏空白区域点右键打开[3D分析] 工具栏 (3) 执行工具栏[3D分析]中的菜单命令[3D分析]>>[创建/修改TIN]>>[从要素生成TIN]; (4) 在对话框[从要素生成TIN中]中定义每个图层的数据使用方式; 在[从要素生成TIN中]对话框中,在需要参与构造TIN的图层名称前的检查框上打上勾,指定每个图层中的一个字段作为高度源(Height Source),设定三角网特征输入(Input as)方式。可以选定某一个值的字段作为属性信息(可以为None)。在这里指定图层[Erhai] 的参数:

原木材体积表计算

原木材积如何计算 根据现行的中华人民共和国国家标准GB4814-84《原木材积表》、GB4815-84《杉原条材积表》、GB449-84《锯材材积表》推算得出的,供各部门的木材经销、木材检量等人员用于迅速查定各类木材的累计材积数。 一、查定方法 (1)单根的或不满10根的原木、原条、特等锯材和普通锯材的材积累计数,可直接从本手册中分别查得。 (2)根数为10根、20根、30根……的整十位数的原木、原条、特等锯材和普通锯材的材积累计数,可先相应查出1根、2根、3根……的材积数,然后将小数点右移一位(即扩大10倍)得到。 (3)10根以上且带有个位数根数的原木、原条、特等锯材和普通锯材的材积累计数,可先得出整十位数根数的材积数,然后再加上直接查得的个位数根数的材积数而得。 二、对GB4814-84《原木材积表》的说明 1、GB4814-84《原木材积表》的规定 本标准适用于所有树种的原木材积计算。 (1)检尺径自4-12cm的小径原木材积由下式确定: V=0.7854L(D+0.45L+0.2)2÷10000 式中:V——材积(m3); L——检尺长(m); D——检尺径(cm)。 (2)检尺径自14cm以上的原木材积由下式确定: V=0.7854L[D+0.5L+0.005L2+0.000125L(14-l)2(D-10)]2÷10000 (3)原木的检尺长、检尺径按GB144.2-84《原木检验尺寸检量》的规定检量。

(4)检尺径4-6cm的原木材积数字保留四位小数,检尺径自8cm以上的原木材积数字,保留三位小数。 2、GB4814-84《原木材积表》中的附录(圆材材积计算公式)的规定 (1)检尺长超出原木材积表所列范围而又不符合原条标准的特殊用途圆材,其材积按下式计算: V=0.8L(D+0.5L)2÷10000 (2)圆材的检尺长、检尺径按GB144.2-84《原木检验尺寸检量》的规定检量。检尺径,按2cm进级;检尺长的进级范围及长级公差允许范围由供需双方商定。(3)缺陷限度及分级标准由供需双方商定。 (4)地方煤矿用的坑木材积按下表计算: 三、对GB4815-84《杉原条材积表》的说明 本标准适用于杉原条和其它树种的原条商品材材积计算。 (1)检尺径自10cm以上的杉原条材积由下式确定: V=0.39(3.50+D)2(0.48+L)÷10000 式中:V——材积(m3); L——检尺长(m); D——检尺径(cm)。

相关文档
最新文档